Pada suatu hari, seorang dokter spesialis jantung meninggal dunia. Untuk
mengenang jasanya, para koleganya sepakat untuk membuatkan sebuah peti
mati berbentuk jantung. Acara penguburan pun berjalan dengan khidmat.
Satu bulan kemudian, seorang dokter penyakit spesialis mata juga
meninggal dunia. Seperti sebelumnya, para koleganya sepakat untuk
membuatkan peti mati berbentuk mata untuk mengenang jasanya.
Penguburannya pun berjalan dengan khidmat.
Setelah selesai, para pengantar kembali pulang, hanya tinggal satu orang
saja yang masih merenung sendirian di pinggir makam. Salah seorang
dokter yang lain melihatnya dan segera menghampirinya. “Sudahlah, yang
berlalu biarlah berlalu. Tidak usah engkau pikirkan,” kata si dokter
yang tahu bahwa ia adalah kawan dekat si almarhum.
“Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan kepadamu,” jawab si dokter.
”Kalau saya mati akankah kalian akan mengenang jasaku dengan membuatkan
peti mati berbentuk kelamin?” kata si dokter yang merenung karena dia
adalah dokter spesialis kelamin.
Selasa, 04 Februari 2014
Menulis Karya Ilmiah dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru
Penyebab rendahnya kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah, yaitu: (1) kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru dalam menulis karya ilmiah, khususnya menulis artikel ilmiah, (2) terbatasnya sarana bacaan ilmiah terutama yang berupa majalah ilmiah atau jurnal, (3) belum tersedianya majalah atau jurnal di lingkungan sekolah atau dinas pendidikan kabupaten yang bisa menampung tulisan para guru, (4) masih terbatasnya penyelenggaraan lomba menulis karya ilmiah yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan baik pada tingkat nasional, tingkat provinsi maupun pada tingkat kabupaten, dan (5) masih rendahnya motivasi guru untuk mengikuti lomba menulis karya ilmiah. Sehubungan dengan itu, ada beberapa strategi yang ditawarkan melalui tuilisan ini dalam rangka melakukan gerakan menulis di kalangan guru di Indonesia..
1. Tingkatkan Pelatihan Menulis Karya Ilmiah Dalam berbahasa, keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling tinggi tingkatannya dibandingkan keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menyimak/ mendengarkan. Hal ini mudah dipahami karena dilihat dari segi tahapan pemerolehan bahasa, keterampilan menulis dilakukan pada tahapan terakhir setelah pemerolehan keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Akhdiah, dkk. (1996/1997:iii) mengatakan bahwa berbeda dengan kemampuan menyimak dan berbicara, kemampuan menulis tidak diperoleh secara alamiah. Kemampuan menulis harus dipelajari dan dilatihkan dengan sungguh-sungguh. Belakangan ini, di Provinsi Jawa Tengah, memang sudah pernah diadakan pelatihan menulis karya ilmiah oleh pihak sekolah dan pihak dinas pendidikan baik pada tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten dengan melibatkan para guru sebagai peserta. Di samping itu, pelatihan menulis karya ilmiah juga sudah pernah dilakukan oleh pihak perguruan tinggi di Jawa Tengah, khususnya oleh pihak Universitas Negeri Semarang. Akan tetapi, secara kuantitas, frekuensi pelatihan penulisan karya ilmiah itu tampaknya masih tergolong rendah. Oleh karena itu, pada masa-masa mendatang, secara kuantitas, pelaksanan pelatihan penulisan karya ilmiah bagi guru-guru masih perlu ditingkatkan lagi. Di samping oleh pihak dinas/instansi terkait, pelatihan penulisan karya ilmiah hendaknya diprogrankan secara rutin, minimal sekali dalam satu semester, oleh masing-masing sekolah dengan mendatangkan narasumber dari luar sekolah. Secara kualitas, dari beberapa kegiatan pelatihan penulisan karya ilmuiah yang sudah pernah dilaksanakan tampaknya kurang mengembirakan. Mengapa? Motivasi para guru peserta pelatihan penulisan karya imiah itu lebih banyak mengarah pada pemerolehan sertifikat atau piagam pelatihan dalam rangka untuk mengikuti sertifikasi guru, bukan untuk pemerolehan pengetahuan dan keterampilan menulis karya ilmiah dalam rangka peningkatan profesionalismenya sebagai guru. Motivasi ini tentu menyimpang dari tujuan pelatihan penulisan karya ilmiah itu sendiri. Hal ini dirasakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah ketika memberikan sambutan dalam rangka Lomba penulisan Karya ilmiah bagi guru-guru SMP/SMA di Dinas Pendidikan Jawa Tengah beberapa bulan yang lalu di LPMP Jawa Tengah. Oleh karena itu, dalam sambutannya, beliau sangat menekankan agar pelatihan penulisan artikel tersebut tidak dimaksudkan untuk mendapatkan sertifikat, tetapi benar-benar diarahkan agar profesionalisme guru meningkat.
2 Berlangganan Majalah Ilmiah/Jurnal Ada satu pengalaman menarik ketika beberapa kali penulis mendapat kesempatan mengikuti pelatihan penulisan karya ilmiah bersama beberapa guru-guru di beberapa kabupaten di Jawa Tengah. Demikian guru-guru diminta untuk latihan menulis artikel kajian pustaka di rumah masing-masing, mereka mengeluh karena kesulitan mendapatkan sumber bacaan yang relevan. Banyak di antara guru, khususnya guru SD, yang bertanya apa yang kami harus tulis sementara sumber bacaan yang relevan di sekolah kami masih sangat terbatas. Hal serupa juga dirasakan oleh sejumlah dosen Universitas Negeri Semarang ketika mendapat tugas membimbing penyusunan proposal PTK (Penelitian Tindakan Kelas) bagi guru-guru di Provinsi Jawa Tengah. Keluhan para guru tersebut tentu mudah dipahami karena sarana buku bacaan ilmiah yang berupa laporan penelitian, majalah ilmiah, dan buku-buku metode penelitian atau buku penulisan karya ilmiah di sekolah-sekolah rata-rata kondisinya demikian. Sadar akan kondisi ketersediaan bacaan ilmiah tersebut, sudah sepatutnya setiap sekolah membuat program untuk berlangganan majalah ilmiah atau jurnal secara rutin dari perguruan tinggi yang relevan seperti Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Negeri Semarang. Ketersedian buku bacan ilmiah sangat penting artinya bagi kepentingan menulis karya ilmiah. Logikanya, dengan sarana bacaan yang memadai, minat baca para guru akan semakin meningkat. Tingginya minat baca guru akan dapat dijadikan modal dalam menulis karya ilmiah. Oleh karena itu, untuk melakukan gerakan menulis karya ilmiah di kalngan guru, idealnya berlangganan majalah ilmiah dilakukan oleh setiap guru. Namun, jika tidak memungkinkan, dengan adanya peningkatan dana pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD pada tahun 2009, sudah sepatutnya setiap sekolah menyisihkan anggaran secara khusus untuk kepentingan berlanganan majalah ilmiah..
Keberadaan majalah ilmiah ini sangat penting karena dapat memberikan prestise suatu lembaga, di samping dapat dijadikan sebagai tolok ukur produktivitas lembaga dan pengakuan terhadap para penulis. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kehadiran majalah ilmiah merupakan mercusuarnya suatu lembaga. Sayangnya, sampai saat ini, jumlah majalah ilmiah di lingkungan lembaga pendidikan di luar perguruan tinggi sangat terbatas adanya sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu alasan bagi guru untuk tidak menulis karena tulisan yang diakui kreditnya adalah tulisan yang dimuat di dalam suatu majalah ilmiah.
4 Tingkatkan Frekuensi Penyelenggaraan Lomba Menulis Karya Ilmiah dalam Bidang Pendidikan Sementara ini, frekuensi kegiatan lomba menulis karya ilmiah dalam bidang pendidikan yang melibatkan guru sebagai peserta lomba tampaknya masih terbatas adanya. Lomba semacam ini biasanya dilakukan setiap tahun oleh pihak Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah dalam rangka memperingati hari pendidikan Nasional setiap tahun. Di samping itu, lomba serupa juga dilakukan oleh pihak Departemen Pendidikan Nasional dengan melibatkan guru di seluruh Indonesia. Kedua jenis loma yang biasanya dilakukan setahun sekali itu tentu tidak banyak bisa melibatkan guru untuk ikut sebagai peserta lomba. Itulah sebabnya perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan frekuensi penyelenggaraan lomba menulis karya ilmiah yang mampu memberikan kesempatan secara lebih luas kepada para guru. Untuk itu, dengan ditetapkannya anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD, sudah sepatutnya, pihak dinas pendidikan tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi menyusun program penyelenggaraan lomba penulisan karya ilmiah setahun dua kali atau setiap semester sekali.
5 Tingkatkan Motivasi Guru dalam Menulis Karya Ilmiah Aktivitas menulis karya ilmiah di kalangan guru memerlukan adanya motivasi dari guru. Tanpa adanya motivasi dari dalam diri guru itu sendiri niscaya gerakan menulis karya ilmiah di kalangan guru sulit membuahkan hasil yang memadai. Logikanya dengan adanya program sertifikasi guru seperti sekarang ini guru sepatutnya sudah termotivasi untuk rajin menulis. Namun, tampaknya hingga sat ini, motivasi menulis karya ilmiah di kalangan guru maih tergolong rendah. Oleh sebab itu, salah satu cara meningkatkan motivasi guru untuk menulis karya ilmiah dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru adalah dengan menjadikan prestasi lomba menulis karya ilmiah sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengisian lowongan jabatan tertentu di lingkungan sekolah maupun di lingkungan dinas pendidikan mulai dari tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, tingkat provinsi, bahkan sampai ke tingkat nasional. Adapun dasar berpikirnya adalah guru yang sering memenangkan lomba penulisan karya ilmiah khususnya di bidang pendidikan tentu memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang berbagai persoalan menyangkut lika-liku pendidikan dan pengajaran sehingga hal ini merupakan modal bagi guru dalam memecahkan persoalan-persoalan substansial dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
6. Simpulan Simpulan yang dapat ditarik dari keseluruhan uraian di atas. Pertama setidak-tidaknya ada dua pertimbangan mengapa gerakan menulis karya ilmiah di kalangan guru dapat meningkatkan profesionalisme guru, yaitu (1) Profesi menulis bersifat terbuka, siapa pun dapat melakukannya asalkan mau belajar dan bekerja keras dan (2) Menulis karya ilmiah dapat meningkatkan kompetensi guru khususnya yang menyangkut kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Kedua ada beberapa strategi yang dapat ditempuh dalam melaksanakan gerakan menulis karya ilmiah di kalangan guru, yaitu: (1) tingkatkan pelatihan menulis karya ilmiah di kalangan guru, (2) berlangganan majalah ilmiah/jurnal, (3) membuat majalah ilmiah/jurnal minimal di tingkat kabupaten; (4) meningkatkan frekuensi pelaksanaan lomba menulis karya ilmiah dalam bidang pendidikan; dan (5) meningkatkan motivasi guru untuk menulis karya ilmiah.
Rabu, 09 Oktober 2013
7 Manfaat Seks untuk Kesehatan
Seks bukan hanya mampu menyalurkan hasrat Anda dengan pasangan, namun ternyata juga memberikan berbagai manfaat yang luar biasa bagi kesehatan. Ingin tahu apa saja manfaat tersebut? Simak daftar selengkapnya seperti yang dilansir dari GalTime (14/03) berikut ini.
Seks sama dengan berolahraga
Sama seperti berolahraga, ketika Anda melakukan hubungan seks, maka Anda akan membakar banyak kalori dalam tubuh. Tentunya melakukan seks jauh lebih menyenangkan daripada harusjogging, treadmill atau angkat besi bukan?
Seks membuat awet muda
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. David Weeks dari Royal Edinburgh Hospital, Skotlandia, menemukan bahwa pasangan yang melakukan seks aktif tampak jauh lebih muda dalam penampilan mereka.
Seks baik untuk jantung
Penelitian lainnya menyebutkan bahwa seks mampu menurunkan tekanan darah tinggi, sehingga tubuh juga akan dijauhkan dari risiko serangan jantung bagi pasangan yang melakukan seks dua kali dalam seminggu.
Seks meningkatkan kekebalan tubuh
Para ahli melakukan penelitian yang menghasilkan fakta bahwa dengan berhubungan seks selama dua kali dalam seminggu, maka kekebalan tubuh akan meningkat, begitu pula dengan kadarimunoglobulin A dalam tubuh.
Seks menyembuhkan sakit kepala
Seks juga mampu meningkatkan hormon oksitosin dan melepaskan endorfin yang dapat mengurangi rasa sakit yang dialami tubuh.
Seks membantu pompa darah
Ketika berhubungan seks, darah akan lebih cepat memompa ke seluruh tubuh, sehingga kadar oksigen pun mengalir secara merata ke setiap detil tubuh Anda.
Seks membuat tidur lebih nyenyak
Hormon oksitosin yang dihasilkan oleh tubuh selama berhubungan seks, namun hormon tersebut juga mampu membuat Anda tidur lebih nyenyak. Seks dan perasaan dicintai mengurangi stres yang membuat segala bentuk kekhawatiran lenyap sehingga Anda pun akan merasa nyenyak saat tidur.
Setelah mengetahui berbagai macam manfaat seks bagi kesehatan di atas, jangan ragu untuk tetap melakukan seks aktif bersama pasangan Anda setidaknya dua sampai tiga kali dalam seminggu.
Itulah informasi mengenai 7 manfaat seks untuk kesehatan tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda. )***
- See more at: http://www.merdekapost.com/2013/01/7-manfaat-seks-untuk-kesehatan.html#sthash.Li1zZdG0.dpuf
Sarolangun Terima 140 CPNS
Pemerintah Kabupaten Sarolangun pada tahun 2013 ini kembali membuka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Ada 140 formasi yang akan diterima, yang terdiri dari 51 orang tenaga guru, 52 orang tenaga kesehatan, dan 37 orang tenaga teknis.
Adapun formasi yang akan diterima untuk guru SD, adalah S1 PGSD 6 orang, S1 penjaskes 4 orang, dan S1 PAI 4 orang. Kemudian untuk guru SMP, adalah S1 BK 1 orang, S1 bahasa Indonesia 3 orang, S1 bahasa Inggris 4 orang, S1 ekonomi 2 orang, S1 fisika 1 orang, dan S1 biologi 1 orang.
Selanjutnya untuk gurur SMA, formasi yang akan diterima adalah S1 BK 2 orang, S1 ekonomi 2 orang, S1 kimia 2 orang, S1 fisika 1 orang, dan S1 biologi 1 orang. Kemudian untuk guru SMK, formasi yang akan diterima adalah S1 penjaskes 2 orang, S1 teknik otomotif 1 orang, S1 agama islam 1 orang, S1 bahasa Indonesia 3 orang, S1 matematika 3 orang, S1 pertanian 1 orang, S1 bahasa Inggris 1 orang, S1 ekonomi 2 orang, S1 elektronika 1 orang, S1 kimia 1 orang, dan S1 PLS 1 orang.
Untuk tenaga kesehatan, formasi yang akan diterima adalah dokter umum 4 orang, dokter gigi 1 orang, perawat 15 orang, perawat gigi 2 orang, bidan 14 orang, apoteker 3 orang, nutrisionis (S1 gizi/DIII gizi) 2 orang, analis kesehatan (DIII analis kesehatan) 2 orang, sanitarian (DIII kesehatan lingkungan) 2 orang, penyuluh kesehatan (S1 kesehatan masyarakat) 5 orang, dan fisioterapi 2 orang.
Sementara itu untuk tenaga teknis, formasi yang akan diterima adalah DIV teknologi penangkapan ikan 1 orang, S2 ilmu budaya 1 orang, S1 planologi 1 orang, S1 ushuluddin 1 orang, S2 magister ekonomi pembangunan 1 orang, S1 pertanian 3 orang, DIII agrobisnis 1 orang, S1 kehutanan 1 orang, DIII teknis sipil 1 orang, S1 arsitektur/DIII arsitektur 2 orang, DIII manajemen pemasaran 2 orang, S1 hukum 5 orang, S1 ilmu pemerintahan 2 orang, S1 ekonomi 3 orang, S1 komputer 2 orang, DIII manajemen informatika 1 orang, S1 teknik 3 orang, DIII perpajakan 2 orang, DIII ekonomi akuntansi 1 orang, S1 pertembangan 1 orang, S1 ekonomi/S1 matematika 1 orang, S1 sastra/bahasa Arab 1 orang, dan DIV ilmu keuangan 1 orang.
Pendaftaran telah dibuka pada tanggal 3 Oktober lalu, dan berakhir pada 17 Oktober 2013 nanti. Kemudian pengumuman seleksi administrasi pada tanggal 21 Oktober 2013.
Sebelum memasukkan berkas lamaran, calon pelamar harus terlebih dahulu melakukan pendaftaran secara online ke alamat website http://sscn.bkn.go.id/;
Adapun persyaratan bagi para pelamar, adalah surat lamaran ditulis tangan sendiri menggunakan huruf balok dan tinta hitam di atas kertas HVS bermaterai Rp 6 ribu, yang ditujukan kepada Bapak Bupati Sarolangun Cq. Kepala BKP2D Kabupaten Sarolangun di Sarolangun. Dalam surat lamaran harus menyebutkan jabatan yang akan dilamar.
Kemudian cetak tanda bukti pendaftaran online, foto copy ijazah dan transkrip nilai yang dilegalisir, foto copy KTP, dan pas photo hitam putih ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar. Bagi pelamar yang berusia lebih dari 35 tahun sampai dengan 40 tahun dan mempunyai masa pengabdian pada instansi pemerintah/lembaga swasta yang berbadan hukum sesuai dengan PP nomor 11 tahun 2012, harus melampirkan foto copy sah surat keputusan pengangkatan pertama hingga terakhir.
Berkas lamaran dimasukkam dalam map kertas snelhecter folio dengan ketentuan, tenaga guru warna kuning, tenaga kesehatan warna hijau, dan tenaga teknis warna biru. Berkas lamaran dikirim melalui kantor Pos Cabang Sarolangun, dan dialamatkan kepada Bapak Bupati Sarolangun Cq. Kepala BKP2D Kabupaten Sarolangun di Sarolangun kode pos 37381.
Selanjutnya untuk gurur SMA, formasi yang akan diterima adalah S1 BK 2 orang, S1 ekonomi 2 orang, S1 kimia 2 orang, S1 fisika 1 orang, dan S1 biologi 1 orang. Kemudian untuk guru SMK, formasi yang akan diterima adalah S1 penjaskes 2 orang, S1 teknik otomotif 1 orang, S1 agama islam 1 orang, S1 bahasa Indonesia 3 orang, S1 matematika 3 orang, S1 pertanian 1 orang, S1 bahasa Inggris 1 orang, S1 ekonomi 2 orang, S1 elektronika 1 orang, S1 kimia 1 orang, dan S1 PLS 1 orang.
Untuk tenaga kesehatan, formasi yang akan diterima adalah dokter umum 4 orang, dokter gigi 1 orang, perawat 15 orang, perawat gigi 2 orang, bidan 14 orang, apoteker 3 orang, nutrisionis (S1 gizi/DIII gizi) 2 orang, analis kesehatan (DIII analis kesehatan) 2 orang, sanitarian (DIII kesehatan lingkungan) 2 orang, penyuluh kesehatan (S1 kesehatan masyarakat) 5 orang, dan fisioterapi 2 orang.
Sementara itu untuk tenaga teknis, formasi yang akan diterima adalah DIV teknologi penangkapan ikan 1 orang, S2 ilmu budaya 1 orang, S1 planologi 1 orang, S1 ushuluddin 1 orang, S2 magister ekonomi pembangunan 1 orang, S1 pertanian 3 orang, DIII agrobisnis 1 orang, S1 kehutanan 1 orang, DIII teknis sipil 1 orang, S1 arsitektur/DIII arsitektur 2 orang, DIII manajemen pemasaran 2 orang, S1 hukum 5 orang, S1 ilmu pemerintahan 2 orang, S1 ekonomi 3 orang, S1 komputer 2 orang, DIII manajemen informatika 1 orang, S1 teknik 3 orang, DIII perpajakan 2 orang, DIII ekonomi akuntansi 1 orang, S1 pertembangan 1 orang, S1 ekonomi/S1 matematika 1 orang, S1 sastra/bahasa Arab 1 orang, dan DIV ilmu keuangan 1 orang.
Pendaftaran telah dibuka pada tanggal 3 Oktober lalu, dan berakhir pada 17 Oktober 2013 nanti. Kemudian pengumuman seleksi administrasi pada tanggal 21 Oktober 2013.
Sebelum memasukkan berkas lamaran, calon pelamar harus terlebih dahulu melakukan pendaftaran secara online ke alamat website http://sscn.bkn.go.id/;
Adapun persyaratan bagi para pelamar, adalah surat lamaran ditulis tangan sendiri menggunakan huruf balok dan tinta hitam di atas kertas HVS bermaterai Rp 6 ribu, yang ditujukan kepada Bapak Bupati Sarolangun Cq. Kepala BKP2D Kabupaten Sarolangun di Sarolangun. Dalam surat lamaran harus menyebutkan jabatan yang akan dilamar.
Kemudian cetak tanda bukti pendaftaran online, foto copy ijazah dan transkrip nilai yang dilegalisir, foto copy KTP, dan pas photo hitam putih ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar. Bagi pelamar yang berusia lebih dari 35 tahun sampai dengan 40 tahun dan mempunyai masa pengabdian pada instansi pemerintah/lembaga swasta yang berbadan hukum sesuai dengan PP nomor 11 tahun 2012, harus melampirkan foto copy sah surat keputusan pengangkatan pertama hingga terakhir.
Berkas lamaran dimasukkam dalam map kertas snelhecter folio dengan ketentuan, tenaga guru warna kuning, tenaga kesehatan warna hijau, dan tenaga teknis warna biru. Berkas lamaran dikirim melalui kantor Pos Cabang Sarolangun, dan dialamatkan kepada Bapak Bupati Sarolangun Cq. Kepala BKP2D Kabupaten Sarolangun di Sarolangun kode pos 37381.
Langganan:
Postingan (Atom)