tamanjernih TamJerhttps://tamanjernih.blogspot.com/

Jumat, 11 November 2011

Ada 7 penyakit incar pekerja

Fakta bahwa kesehatan terkait dengan pekerjaan kini semakin nyata dan jelas. Bahkan ada penyakit berbahaya yang timbul karena terkait dengan jenis pekerjaan dan tempat bekerja seseorang.Berikut adalah beberapa penyakit berbahaya dan risiko kesehatan pekerjaan yang hampir dijumpai oleh sebagian besar pekerja, seperti yang dikutip dari Times of India.1. Turbekolosis (TBC)Para pekerja di bidang kesehatan memiliki risiko untuk terkena penyakit berbahaya ini. Hal ini berbahaya karena mereka bisa saja tertular dari pasien yang memiliki penyakit ini tapi belum terdeteksi atau belum mendapat penanganan yang tepat.2. HIV atau Hepatitis B & CJika Anda memiliki pekerjaan dalam bidang kesehatan atau gigi, disarankan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan tertentu untuk menghindari adanya kemungkinan terkena infeksi yang ditularkan melalui darah. Misalnya seperti, HIV atau hepatitis (B dan C). Penyakit ini dapat terjadi akibat adanya kontak dengan darah atau cairan tubuh lain milik pasien atau rekan kerja.3. Carpal Tunnel SyndromeGangguan kesehatan dengan gejala kesemutan dan nyeri pada tangan, terutama pada 3 jari pertama (ibu jari, telunjuk, dan jari tengah). Gejala itu disebabkan adanya pembengkakan saraf yang melewati terowongan karpal di pergelangan tangan. Penyakit ini kerap diderita oleh mereka yang sering menggunakan pergelangan tangan dalam jangka waktu lama. Cara mengobatinya, cukup lakukan gerakan peregangan tangan seperti, mutarkan pergelangan tangan sebanyak 10 kali searah jarum jam.4. Asma dan AlergiAsma akibat Pekerjaan adalah asma yang disebabkan atau diperburuk situasi di tempat kerja seperti iritasi, uap kimia, gas atau debu. Seperti jenis asma lain, pekerjaan dapat menyebabkan gejala asma, seperti dada sesak, mengi dan sesak napas. Penyakit ini terjadi, kemungkinan ada hubungannya dengan warisan sifat-sifat (genetika) atau karena zat-zat tertentu di lingkungan kerja yang terakumulasi dari waktu ke waktu.5. Contact DermatitisSalah satu jenis penyakit kulit paling umum yang ditemukan pada mereka yang bekerja dalam bidang kosmetik, perawatan kesehatan, pelayanan makanan serta bangunan. Penyakit ini dikenal sebagai eksim, kondisi peradangan kulit akibat paparan zat kimia berbahaya secara berulang. Selain itu bentuk umum lainnya dari contact dermatitis akibat pekerjaan ialah, kanker kulit, infeksi kulit dan dermatitis kontak alergi.6. KankerSelain sejarah kesehatan keluarga dan kebiasaan diet yang salah, ternyata risiko terkena kanker juga bisa didapatkan dari lingkungan serta tempat kerja seseorang. Kanker ditandai dengan adanya kondisi kesehatan yang tidak terkendali akibat sel-sel tak normal, dan dapat dipicu dari faktor tempat kerja. Misalnya debu, kulit kayu, bahan kimia seperti benzena serta radiasi industri atau medis tertentu.7. Bahaya ReproduksiMenurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Shanghai, paparan radiasi dan bahan kimia telah terbukti memiliki hubungan dengan sejumlah gangguan pada kehamilan. Misalnya, aborsi, kematian dini, kelahiran prematur dan cacat lahir. Pekerjaan yang membutuhkan waktu lama seperti perawat atau tukang masak, mungkin terlalu berat jika dikerjakan oleh wanita hamil.

Dekat dengan Guru Cegah Anak Berperilaku Agresif


Hubungan yang baik antara guru dengan murid ternyata dapat melindungi anak dari ekspresi agresi atau pun korban dari agresi. Agresi adalah tingkah laku yang ditunjukkan oleh individu dengan maksud melukai atau mencelakakan individu lain dengan atau tanpa tujuan tertentu.
Temuan ini dipublikasikan dalam journal Child Development, berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa kelas satu di Kanada. Penelitian diigagas para ahli dari University of Quebec di Montreal, Laval University, University of Alabama, University of Montreal, dan University College Dublin.
"Perilaku agresif pada anak sebagian diketahui karena ada faktor genetik, namun pengaruh genetik terhadap perilaku biasanya tidak bersifat independen (sendiri), melainkan juga ada pengaruh lingkungan," kata Mara Brendgen, profesor psikologi dari University of Quebec, Montreal, Kanada sekaligus sebagai pemimpin penelitian
Para peneliti mempelajari 217 pasang anak kembar identik di Kanada dan kembar fraternal (non-identik) pada usia 7 tahun untuk menyelidiki hubungan antara nature (bawaan alami) dan nurture(pengasuhan) terkait penyebab agresi pada anak. Pasangan kembar tersebut tidak berada pada kelas yang sama, dan memiliki guru yang berbeda dan teman sekelas yang berbeda.
Studi ini menemukan bahwa anak yang secara genetik rentan menunjukkan agresi cenderung menyerang teman-teman sekelasnya. Namun, anak-anak tersebut dapat terhindar dari tingkah laku agresif jika mereka memiliki hubungan yang sangat baik dengan guru mereka - sebuah hubungan yang hangat, penuh kasih sayang dan terbuka dalam komunikasi.
"Hubungan anak dengan guru dan teman sebaya di sekolah memainkan peran penting dalam membentuk perilaku sosial mereka," kata Brendgen.
"Studi kami menemukan bahwa hubungan yang baik dengan guru dapat melindungi anak-anak terhindar dari perilaku agresif dan menjadi target perilaku agresif dari anak-anak lain," lanjutnya

Cek Kesehatan Sebelum Menikah Penting untuk Bayi

Selain untuk mewaspadai penyakit keturunan dan penyakit menular seksual (PMS), pre marital medical check up atau periksa kesehatan sebelum menikah dilakukan sebagai perlindungan bagi bayi yang akan lahir.

"Pre Marital Medical Check Up sangat penting, minimal setahun sebelum menikah. Apabila dia terdeteksi penyakit Rubela, dan Hepatitis, agar bisa dicegah sedini mungkin," jelas Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG (K) di Jakarta.
 
Rubela adalah virus yang mengakibatkan cacat kepada bayi dan menyerang jabang bayi saat dalam kandungan. Ini terjadi bila si Ibu tidak memiliki imunitas kuat sebagai perlindungan. Bila sudah tertular tindakan medis adalah menyelamatkan si bayi atau ibunya. "Dan si Ibu baru boleh hamil setahun kemudian, ini juga dikenakan kepada penyandang hepatitis,"  

Setelah sang Ibu terdeteksi hepatitis, maka si Ibu diwajibkan menerima vaksinasi dan barulah setahun kemudian diperbolehkan mengandung.

Lebih detail Dwiana menjelaskan sekalipun tidak jadi menikah pre marital medical check up itu bermanfaat untuk si Ibu. Sebagai antisipasi terserangnya berbagai penyakit tersebut. "Kalaupun baru menyadari pentingnya pre marital medical check up sementara pernikahan tinggal tiga bulan lagi, ya tidak apa-apa," tegasnya.

Pre marital medical check up bisa dilakukan di rumah sakit, klinik dan puskesmas. "Biasanya setiap KUA memberikan rujukan rumah sakit untuk pemeriksaan itu"

Untuk mereka yang akan menikah ada baiknya saling mendukung, artinya baik perempuan maupun lelaki memeriksakan dirinya masing-masing. Karena bisa jadi benih penyakit ada di dalam tubuh pria. "Jadi ada istilahnya penyakit ping pong. Si perempuan sudah sembuh namun karena si lelaki tidak intens berobat, maka sakitnya timbul lagi dan menularkan ke perempuan,

Cek Kesehatan Pranikah, Haruskah?


Tahun ini, jumlah penduduk dunia diprediksi menembus angka tujuh miliar jiwa. Sebagai negara keempat terbesar di dunia, dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49 per tahun, jumlah penduduk Indonesia pada 2011 sudah 241 juta. Kalau yang lahir adalah bayi-bayi yang sehat, tidak masalah. Kalau sebaliknya? Bisa menjadi beban keluarga, masyarakat, dan negara.
Karena itulah diperlukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah. "Tujuan pernikahan antara lain untuk memperoleh buah hati yang unggul. Dengan pemeriksaan ini, akan terlihat benih dari calon suami maupun istri, apakah campuran dari kedua bibit ini bisa menghasilkan benih buah yang unggul atau tidak," ungkap Dr.Handrawan Nadesul.
Diungkapkan, semakin berbeda ras dan kebudayaan, semakin bagus senyawa yang terbentuk pada keturunan nantinya. Sebaliknya, jika masih dekat garis darah, kemungkinan melahirkan anak cacat lebih besar.
Selain itu, dijumpainya penyakit atau kelainan tertentu namun tidak disembuhkan lebih dulu, bisa "membahayakan" perkawinan. Masing-masing pihak akan saling menyalahkan. Bukan itu saja, kondisi tersebut juga bisa membahayakan calon bayi yang dikandung.
Enam bulan sebelum
Tujuan lain dari pemeriksaan kesehatan pranikah adalah supaya calon ibu dan ayah dapat mempersiapkan kehamilan yang sehat agar anak yang dikandung tergolong anak unggul, tak kurang apa pun dalam tumbuh kembangnya.
Konsep foetal programming, seperti pernah dituliskan Dr.Handarawan, berarti mengupayakan agar program menciptakan anak unggul sudah dimulai sejak sebelum menikah.
Mereka yang sudah mengetahui dalam diri dan keluarganya terdapat riwayat talasemia, hemofilia, atau masalah terkait darah lainnya, sebaiknya mengecek kesehatan sebelum menikah agar anak dengan gangguan darah batal terbentuk. Demikian pula yang memiliki masalah kesehatan termasuk diabetes, kanker, buta warna, atau gangguan jiwa.
Ia merekomendasikan calon pengantin melakukan pemeriksaan kesehatan enam bulan sebelum menikah. Hasil pemeriksaan kesehatan pranikah sekaligus dapat digunakan untuk melihat ada atau tidaknya rhesus negatif, kelainan pada darah, penyakit autoimun, kelainan kromosom, atau ada tidaknya riwayat keluarga dan cacat bawaan.