tamanjernih TamJerhttps://tamanjernih.blogspot.com/

Senin, 11 Februari 2019

Revolusi Industri 4.0: Pengertian, Prinsip, dan Tantangan Generasi Milenial

Revolusi Industri 4.0

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan revolusi industri 4.0? Secara singkat, pengertian industri 4.0 adalah tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber.
Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif.
Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup manusia itu sendiri. Singkatnya, revolusi 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia.

Prinsip Rancangan Industri 4.0

Dikutip dari Wikipedia, revolusi industri 4.0 memiliki empat prinsip yang memungkinkan setiap perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan berbagai skenario industri 4.0, diantaranya adalah:
  1. Interoperabilitas (kesesuaian); kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk terhubung dan saling berkomunikasi satu sama lain melalui media internet untuk segalanya (IoT) atau internet untuk khalayak (IoT).
  2. Transparansi Informasi; kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan data sensor.
  3. Bantuan Teknis; pertama kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia mengumpulkan data dan membuat visualisasi agar dapat membuat keputusan yang bijak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk membantu manusia melakukan berbagai tugas yang berat, tidak menyenangkan, atau tidak aman bagi manusia.
  4. Keputusan Mandiri; kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan dan melakukan tugas semandiri mungkin.

Sudah Siapkah Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dengan segala konsekuensinya, industri akan semakin kompak dan efisien. Namun ada pula risiko yang mungkin muncul, misalnya berkurangnya Sumber Daya Manusia karena digantikan oleh mesin atau robot.
Dunia saat ini memang tengah mencermati revolusi industri 4.0 ini secara saksama. Berjuta peluang ada di situ, tapi di sisi lain terdapat berjuta tantangan yang harus dihadapi.
Apa sesungguhnya revolusi industri 4.0? Prof. Klaus Martin Schwab, teknisi dan ekonom Jerman, yang juga pendiri dan Executive Chairman World Economic Forum, yang pertama kali memperkenalkannya. Dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution (2017), ia menyebutkan bahwa saat ini kita berada pada awal sebuah revolusi yang secara fundamental mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain.
Perubahan itu sangat dramatis dan terjadi pada kecepatan eksponensial. Perubahan yang sangat berpengaruh dalam kehidupan di banding era revolusi industri sebelumnya. Pada revolusi Industri 1.0, tumbuhnya mekanisasi dan energi berbasis uap dan air menjadi penanda.
Tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Mesin uap pada abad ke-18 adalah salah satu pencapaian tertinggi. Revolusi 1.0 ini bisa meningkatkan perekonomian yang luar biasa. Sepanjang dua abad setelah revolusi industri pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat enam kali lipat.
Revolusi Industri 2.0 perubahannya ditandai dengan berkembangnya energi listrik dan motor penggerak. Manufaktur dan produksi massal terjadi. Pesawat telepon, mobil, dan pesawat terbang menjadi contoh pencapaian tertinggi.
Perubahan cukup cepat terjadi pada revolusi Industri 3.0. Ditandai dengan tumbuhnya industri berbasis elektronika, teknologi informasi, serta otomatisasi. Teknologi digital dan internet mulai dikenal pada akhir era ini. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan berkembangnya Internet of/for Things, kehadirannya begitu cepat.
Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan menjadi inovasi baru, serta membuka lahan bisnis yang sangat besar. Munculnya transportasi dengan sistem ride-sharing seperti Go-jekUber, dan Grab. Kehadiran revolusi industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru, profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.

Pendapat Ahli Tentang Revolusi Industri 4.0

Ada beberapa pendapat para ahli tentang revolusi industri 4.0, yang pertama menurut Jobs Lost, Jobs Gained: Workforce Transitions in a Time of Automation, yang dirilis McKinsey Global Institute (Desember 2017), pada 2030 sebanyak 400 juta sampai 800 juta orang harus mencari pekerjaan baru, karena digantikan mesin.
Pendapat yang kedua, menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang P.S. Brodjonegoro, mempunyai pendapat yang sama dengan McKinsey & Co. Menurutnya, memasuki revolusi industri 4.0 Indonesia akan kehilangan 50 jutapeluang kerja.
Pendapat yang ketiga, menurut menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, sebaliknya. Revolusi industri 4.0 justru memberi kesempatan bagi Indonesia untuk berinovasi. Revolusi yang fokus pada pengembangan ekonomi digital dinilai menguntungkan bagi Indonesia. Pengembangan ekonomi digital adalah pasar dan bakat, dan Indonesia memiliki keduanya. Ia tidak sependapat bahwa revolusi industri 4.0 akan mengurangi tenaga kerja, sebaliknya malah meningkatkan efisiensi.

Program Making Indonesia 4.0

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan meluncurkan program Making Indonesia 4.0 yang merupakan peta jalan (roadmap) terintegrasi dan kampanye untuk mengimplementasikan strategi menghadapi era revolusi industri ke-4 (Industry 4.0). Roadmap tersebut akan diluncurkan pada 4 April 2018.
Sebagai langkah awal dalam menjalankan Making Indonesia 4.0, terdapat lima industri yang menjadi fokus implementasi industri 4.0 di Indonesia, yaitu:
  1. Makanan dan minuman
  2. Tekstil
  3. Otomotif
  4. Elektronik
  5. Kimia
Lima industri ini merupakan tulang punggung, dan diharapkan membawa pengaruh yang besar dalam hal daya saing dan kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia menuju 10 besar ekonomi dunia di 2030. Kelima sektor inilah yang akan menjadi contoh bagi penerapan industri 4.0, penciptaan lapangan kerja baru dan investasi baru berbasis teknologi.
Industri 4.0 di Indonesia akan menarik investasi luar negeri maupun domestik di Indonesia, karena industri di Indonesia lebih produktif dan sanggup bersaing dengan negara-negara lain, serta berusaha semakin baik yang disertai dengan peningkatan kemampuan tenaga kerja Indonesia dalam mengadopsi teknologi. Revolusi mental juga harus dijalankan, mulai dari mengubah mindset negatif dan ketakutan terhadap industri 4.0 yang akan mengurangi lapangan pekerjaan atau paradigma bahwa teknologi itu sulit.
Kita harus berusaha untuk terus-menerus meningkatkan kemampuan belajar, ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan era industri 4.0, sehingga kita akan mempunyai daya saing yang lebih kuat. Kita tentu berharap industri 4.0 tetap dalam kendali. Harus tercipta kesadaran bersama baik oleh pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat, bahwa perubahan besar dalam industri 4.0 adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari.
Dengan segala potensi yang ada kita harus menjadi pelaku aktif yang mendapat manfaat atas perubahan besar itu. Tantangan ke depan adalah meningkatkan skill tenaga kerja di Indonesia, mengingat 70% angkatan kerja adalah lulusan SMP. Pendidikan sekolah vokasi menjadi suatu keharusan agar tenaga kerja bisa langsung terserap ke industri.
Selain itu Pemerintah perlu meningkatkan porsi belanja riset baik melalui skema APBN atau memberikan insentif bagi Perguruan Tinggi dan perusahaan swasta. Saat ini porsi belanja riset Indonesia hanya 0,3% dari PDB di tahun 2016, sementara Malaysia 1,1% dan China sudah 2%. Belanja riset termasuk pendirian techno park di berbagai daerah sebagai pusat sekaligus pembelajaran bagi calon-calon wirausahawan di era revolusi industri 4.0.
Harapannya tingkat inovasi Indonesia yang saat ini berada diperingkat 87 dunia bisa terus meningkat sehingga lebih kompetitif di era transisi teknologi saat ini. Kesimpulannya revolusi industri 4.0 bukanlah suatu kejadian yang menakutkan, justru peluang makin luas terbuka bagi anak bangsa untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Artikel dikirim oleh Viranda Tresya On Tamanjernih.blogspot.com

Senin, 03 September 2018

Jalan Hidup Setiap Diri atau Seseorang Tentu Tidak Akan Sama

tamanjernih.blogspot.com
Susah memang belajar menerima keadaan hidup yang tak sesuai dengan Keinginan, tetapi apalah daya jika memang seperti itulah yang terbaik untuk kita sendiri.

Maka buruk, sulit, dan bahkan sangat tidak kita inginkan sekalipun tetap harus kamu terima dengan penuh lapang dada dan bersyukur.

Jangan pernah kamu bandingkan bahagiamu dengan bahagia orang lain, dan jangan bandingkan kesusahanmu dengan kemudahan orang lain, karena jalan hidup setiap diri tentu tidak akan sama.

Bersyukurlah Dengan Keadaanmu Saat Ini, Seperti Apapun Keadaanmu Tetap Inilah yang Terbaik Untukmu. Karenanya, hargailah hidup yang telah Allah tetapkan untukmu, bersyukurlah dengan keadaanmu saat ini, karena bagaimanapun keadaanmu tetap saja itulah yang terbaik untukmu.

 Senang maupun tidak senang dirimu pada ketetapan Allah, tetap saja kamu harus menerimanya dengan penuh rasa ikhlas dan penuh kepasrahan. 
  • Tidak Usah Terus Menggerutu, Karena Kamu Tidak Pernah Tahu Kesulitan Apa yang Telah Seseorang Itu Lewati Sebelum Dia Mendapat Kebahagiaan. 
  • Tidak usah mengeluh, tidak usah pula terus menggerutu, karena kamu tidak pernah tahu kesulitan apa yang telah seseorang itu lewati sebelum dia mendapat kebahagiaan yang kamu ingini
  • Tidak usah terlalu memandang hidup orang lain itu enak, karena kadang enak itu hanya dimata orang lain, sedangkan dianya sendiri kadang tidak sama sekali.

Allah Itu Maha Adil dan Maha Bijaksana Dalam Menetapkan Kehidupan, Maka Perbanyaklah Berhusnuddzan Kepada-Nya
Kamu harus selalu ingat, bahwa Allah itu maha adil dan maha bijaksana dalam menetapkan kehidupan, maka perbanyaklah berhusnuddzan kepada-Nya, meski dalam kesulitan yang sangat besar sekalipun.

Tundukkan hati dengan rasa yakin bahwa setiap yang ditakdirkan Allah adalah baik, setiap yang telah Allah tetapkan adalah yang terbaik, meski benar kenyataan begitu bertolak belakang dengan keinginan, karena sungguh hanya Allah yang tahu tkdir terbaik itu seperti apa.

Bila Saat Ini Kamu Masih Dalam Kesusahan, Yakini Saja Bahwa Besok Akan Berganti Dengan Kebahagiaan
Intinya, bila saat ini kamu masih dalam kesusahan, dalam kesengsaraan, dan dalam kepedihan hidup yang sangat menyiksa, yakini saja bahwa besok akan berganti dengan kebahagiaan.

Yakini saja bahwa suatu saat nanti Allah akan merubah kesedihanmu menjadi sebuah kebahagiaan yang kamu sendiri tidak akan pernah menyangkanya. Karena Pada Akhirnya Hidup Akan Menemui Titik Bahagia, Jika Kamu Mampu Bersyukur Dalam Setiap yang Diputuskan-Nya
Karena bagaimanapun pada akhirnya hidup akan menemui titik baik dan bahagia, sebab itulah mengapa jangan selalu bandingkan hidupmu dengan hidup orang lain, jangan bandingkan bahagiamu dengan bahagia orang lain, dan jangan bandingkan kesusahanmu dengan kemudahan orang lain.

Percayalah, seperti apapun hidupmu maka pasti akan menemukan jalan untuk bahagia, hanya saja kamu harus mampukan dirimu untuk bersyukur pada setiap keadaan yang telah diputuskan-Nya.

By:Humairoh.com on tamanjernih.blogspot.com

Kamis, 30 Agustus 2018

Hati seorang pendosa tetap menyimpan hasrat untuk ke syurga.

       
tamanjernih.blogspot.com
      Kemaksiatan memang harus kita benci dan hindari, tetapi yang berbuat maksiat harus tetap kita dekati dengan niat mengajaknya kembali ke jalan yang Allah ridhoi.
Oleh karenanya, jangan membenci siapapun yang kini masih dalam kemaksiatan, jangan menjudge, jangan pula menghinanya dengan kata-kata yang tidak pantas, sungguh disudut hati seorang pendosa, dia tetap menyimpan hasrat untuk ke syurga.



Jangan Terlalu Mencibir Dia yang Masih Bermaksiat, Sebab Kitapun Tak Tahu Kapan Allah Akan Membolakkan Hatinya Agar Bertaubat.
Sekali lagi, jangan terlalu mencibir dia yang sekarang masih bermaksiat, tidak usah menerakakannya hanya karena kita tahu bahwa dia tengah bermaksiat, sebab kitapun tidak tahu kapan Allah akan membolakkan hatinya agar bertaubat.

Yang Dilakukannya Biarkan Saja Menjadi Urusan Allah, Kita Tidak Perlu Ikut Andil Dalam Menghakiminya. Tentang dosa yang dilakukannya biarkan saja menjadi urusan Allah, kita tidak perlu ikut andil dalam menghakiminya, apalagi sampai memandang najis ketika dekat-dekat dengannya.
 Sungguh, ketika orang lain melakukan sesuatu yang Allah benci, tugas kitalah yang harus membuatnya sadar akan apa yang dikakukannya saat ini.

Daripada Sibuk Men-Judge yang Dilakukannya, Lebih Baik Kita Doakan Saja Dia Agar Segera Mendapat Hidayah
Tetapi jika kita memang tidak bisa mengajaknya kembali pada jalan yang benar, maka doakan saja dia dengan banyak kebaikan.
Iya, daripada kita sibuk menjudge apa-apa yang dilakukannya, maka lebih baik kita doakan saja dia agar segera mendapat hidayah.

Sungguh Doa Baik Kita Lebih Menjamin Kebaikan Untuknya, Daripada Cibiran yang Hanya Akan Menimbulkan Kebencian
Karena sungguh doa baik kitalah yang aka menjamin sebuah kebaikan untuknya, daripada sebuah cibiran yang hanya akan menimbulkan kebencian.
Kebencian? iya, sebuah kebencian pasti akan hadir dicelah hati siapapun yang dicibir, dihina, atau bahkan direndahkan, sekalipun dia orang yang bersalah sekalipun.

 Jika Memang Kita Tidak Ada Daya Untuk Mengajaknya Kembali Ke Jalan yang Benar, Maka Luangkanlahlah Waktu Berdoa yang Baik Untuknya
Oleh karenanya, jika memang kita tidak ada daya untuk mengajaknya kembali ke jalan yang benar, setidaknya jangan membuatnya makin merasa terasingkan dengan celaan kotormu.
Dan lebih baik kamu berdoa kebaikan untuknya, sebab yang demikian memang dianjurkan sebagai hamba yang mengaku bahwa dirinya adalah saudara seiman dan seislam.

By : humairoh.com on tamanjernih.blogspot.com

Selasa, 07 Agustus 2018

Bersikap Bijak dan Jalin Ukhuwah Terhadap Sesama

Jangan menilai orang lain hanya sebatas luarnya, hanya sebatas penampilannya, dan hanya sebatas cuplikan hidupnya sesaat. Karena buruk dimatamu belum tentu buruk dimata orang lain.

Maka kenalilah hatinya sebelum kau berbicara banyak tentangnya, sebab itu memang lebih baik dan lebih benar dalam hidup bersoasialisasi dibuminya Allah ini.
Yang terlihat oleh matamu belum tentu benar, sebab penampilan luar semata kadang mengecoh, maka hati-hatilah menaruh prasangka tentang hidup seseorang agar hidupmu tak terjerumus pada hal-hal yang merugikan, seperti halnya berprasangka buruk, menvonis, dan menfitnah.

Terlihat buruk diluar belum tentu hatinya buruk, maka pandailah berhusnuddzan! Dan yang baik diluar belum tentu hatinyapun baik.
Maka kenalilah hatinya terlebih dahulu sebelum kau memberi lebel pada hidup orang lain, agar kau tak salah mengerti dalam bersosialisasi, atau tak salah dalam menjalin ukhuwah dalam antar sesama.


Fahami Sikap Dan Perilakunya, Maka Kau Akan Tahu Bagaimana Dirinya Yang Sebenarnya
Berhentilah Berprasangka Dengan Sebatas Pikiran Sesaat, Bila Tidak Kau Akan Tersekat Oleh Perihnya Rasa Berburuk Sangka

Maka, berhentilah berprasangka dengan sebatas pikiran sesaat, bila tidak kau akan akan tersekat oleh perihnya rasa buruk sangka.
Tela’ahlah Hatinya, Maka Kau Akan Tahu Bagaimana Caranya Bersikap Bijak Terhadap Sesama


Fahami sikap dan perilakunya, maka kau akan tahu bagaimana dirinya yang sebenarnya, jangan pandang keadaan luarnya saja.
Karena jika demikian maka kau akan hidup dengan perasaan yang terbiasa menaruh prasangka sembarangan pada hidup orang lain, dan hal itu hanya akan menyulitkanmu kelak dihadapan Allah, mengapa?
Sebab hatimu tak bisa kau kendalikan dengan baik, dan tentu semua itu akan kau pertanggung jawabkan dihadapan-Nya.

Bagaimana keadaan hati yang senantiasa berburuk sangka? Yaitu ia akan mengundang penyakit-penyakit hati yang lain, seperti halnya menggunjing, menfitnah, dan menvonis.
Dan bila telah demikian maka tentu hati akan mati karena sudah banyaknya keburukan yang bersarang dalam hati, sehingga tak ada lagi ruang untuk menampung hidayah.
Oleh karena itu saat kau mengenal orang lain, senantiasalah lihat bagaimana hatinya, bukan lihat penampilan luarnya semata.

Tela’ahlah hatinya, maka kau akan tahu bagaimana caranya bersikap bijak terhadap sesama, dan kau akan sadar bahwa menjalin ukhuwah dengan sesama itu indahnya sangat mengangumkan.


By: Humairoh.com on Tamanjernih@blogspot.com